COVID 19 MEMANG KEJAM

20210905 075105 4 jpg

Selamat malam sekaligus selamat pagi Indonesia. Kita menulis, kita maju, dan kita bangkit. Bersama-sama menuju kejayaan. Ingat, jatuh dalam perjuangan adalah hal yang
wajar dan biasa. Namun, yang menjadi masalah bukanlah mengapa kita jatuh tetapi bagaimana kita bisa bangkit untuk tetap berjuang dan maju.

Semoga cerpen berikut ini
mampu membangkitkan semangat kita juga masyarakat Indonesia pada umumnya, terlebih khusus para generasi penerus untuk tetap yakin, bahwa kemampuan yang harus
dikembangkan; serta tetap berjuang dan selalu optimis bahwa di dunia ini tidak ada yang mustahil bagi orang yang terus mencoba dan mencoba.

BACA JUGA:  Perayaan Hari Jadi Dampit Berlangsung Meriah, Pimpinan Media Partner Ucapkan Selamat

Di sebuah desa, hiduplah seorang janda berusia 45 tahun. Ia memiliki anak kembar laki-laki bernama Juan dan Juna. Keduanya memiliki kepribadian yang berbeda.

Jika Juan adalah anak yang tekun, pintar, dan ramah. Maka berbeda dengan Juna yang bodoh dan
dingin. Dari kecil mereka sering dibanding-bandingkan, baik oleh keluarga besar, tetangga, maupun teman di sekolah.

BACA JUGA:  Camat Pacar Akan Integrasikan Pengembangan Destinasi Pariwisata Dengan Pertanian

Tetapi ibunya sama sekali tidak pernah membedakan-bedakan keduanya. Bagi seorang ibu anak adalah anugerah yang terbesar dari Tuhan. Namun apa pun
yang terjadi, ia akan tetap menyayangi kedua anak kembarnya sepenuh hati. Dibalik kekurangan si Juna, ada kelebihan yang tersembunyi yang tidak diketahui oleh banyak orang.