Frans Aba Serahkan Buku Border Economy Indonesia-Timor Leste-Australia Kepada Xanana Gusmao

20230702 081948 jpg

Doktor bidang ekonomi yang diraih di Malaysia ini menyatakan, bidang ekonomi rakyat dapat dipertimbangkan sebagai kebijakan, yaitu pengelolaan kawasan perbatasan di NTT bertumpu pada sektor pertanian lahan kering berkelanjutan, termasuk perkebunan, kehutanan, dan peternakan.

“Pengembangan sektor dimaksud, tidak terbatas pada kecamatan-kecamatan dan kabupaten perbatasan semata, tetapi meliputi suatu kawasan ekonomi yang lebih luas, yakni kawasan ekonomi regional sebagai konsep kawasan perbatasan yang utuh berbasis pertanian lahan kering berkelanjutan dan peternakan yang memformulasikan keunggulan komparatif ekonomi,” tulis Frans Aba dalam bukunya itu.

BACA JUGA:  Presiden Jokowi Tegaskan Komitmen Pemerintah Terus Perkuat Perlindungan WNI

Oleh karena itu, perlunya pengembangan industri pengolahan berbasis bahan baku pertanian dan peternakan serta jasa yang berorientasi industri dan kepariwisataan untuk peningkatan nilai lebih dan nilai tambah, pengembangan aspek produksi, dan manajemen pasar.

“Semua itu merupakan potensi, kekuatan dan peluang yang jika dikelola dengan kebijakan yang tepat akan berdampak dan bermanfaat positif terhadap pembangunan nasional umumnya dan pengelolaan batas negara dan kawasan perbatasan khususnya demi peningkatan kesejahteraan rakyat dalam berbagai aspek/dimensinya,” demikian kata Frans Aba dalam penelitiannya dan dituangkan dalam buku setebal 68 halaman dan berbahasa Inggris itu.