Sementara itu, Ketua Majelis Klasis Kota Kupang Timur, Pendeta Samuel Benyamin Pandie mengatakan bahwa makna Paskah harus bisa membawa dampak perubahan dan pembebasan yang besar bagi warga Jemaat Klasis Kota Kupang Timur, khususnya yang ada di wilayah pesisir pantai.
“Untuk itulah kami menggelar kegiatan Paskah Bahari ini, sebagai sebuah gerakan moral untuk membangkitkan semangat berwirasuha dan usaha memandirikan jemaat-jemaat yang ada di wilayah Klasis Kota Kupang, khususnya yang bermata pencaharian sebagai nelayan dan para pelaku UMKM dan kuliner. Kekuatan utama pada teritori wilayah Kota Kupang Timur yaitu : Kolhua dan sekitarnya dengan topografi wilayahnya bergunung dapat dikembangkan pada sektor pertanian, wilayah Kota dikembangkan sektor jasa, sementara wilayah Oesapa sampai di Lasiana dan Tarus, dititikberatkan pada sektor kelautan dan perikanan, karena sebagian besar jemaatnya bermata pencaharian sebagai nelayan dan pelaku UMKM/Kuliner. Pasca pandemi ini, gereja punya tanggung jawab besar untuk bagaimana membangkitkan perekonomian mereka, sekaligus mampu meningkatkan taraf hidup mereka. Ini menjadi spirit Paskah bagi seluruh pelayan dan jemaat yang ada di Klasis Kota Kupang Timur”, jelas Pendeta Samuel Pandie.