Investasi Ikan Kerapu di Teluk Wae Kelambu Gagal, Pemprov NTT Rugi Rp 7,7 M

20210621 084723 3 jpg webp

Namun berat ikan tak mencapai harapan alias mengalami stunting. Buktinya, dari sekitar 4.000 ekor ikan kerapu yang dipanen hanya mencapai berat sekitar 1,9 ton. Dengan kata lain, berat rata-rata ikan kerapu yang dipanen hanya sekitar 0,5 kg/5 ons/setengah kg.

Padahal sesuai rencana, ikan tersebut akan dipanen dalam jangka waktu 8 bulan setelah dibudidaya dengan berat per ekor sekitar 800 gram/8 ons/0,8 kg.

BACA JUGA:  Pemkab Manggarai Timur Gelar Pentas Budaya Caci

Anehnya, dari 1 juta ekor benih ikan kerapu yang diadakan dengan anggaran sekitar Rp 6,4 M (nilai tender pengadaan benih kerapu, red), hanya sebanyak 5 ribu ekor yang dipelihara dalam 1 unit keramba di Teluk Waekulambu.

Sedangkan sebagian besar benih atau sebanyak 995.000 ekor benih kerapu lainnya di tebar ke laut.
Sebanyak 990 ribu ekor di tebar/dilepas di dalam laut Teluk Waekulambu.

BACA JUGA:  Akibat Rusak Server, E-KTP Tidak Bisa Cetak, Ini Penjelasan Kadis Dukcapil Matim

Sebanyak 5 ribu ekor kerapu ditebar ke dalam laut Mulut Seribu, Kabupaten Rote-Ndao. Sesuai rencana, Ikan Kerapu tersebut akan dibudidaya dengan pola pemberdayaan masyarakat di sekitar Teluk Waekulambu melalui koperasi setempat.