“Bencana alam dan kebakaran hutan masih kemungkinan besar terus terjadi baik di darat dan laut. Ini harus ada kesiapsiagaan kita bersama dalam mengantisipasi untuk mencegah adanya korban jiwa dan kerugian materil, serta kerusakan ekosistem,” tambahnya.
Beliau mengatakan kondisi NTT dalam beberapa tahun terakhir juga dilanda bencana diantaranya tahun 2019 -terdapat bencana banjir yang mengakibatkan 165 buah rumah terendam banjir, 1 sekolah dan Kantor Bupati Sumba Tengah rusak akibat angin kencang. Tahun 2020 terdapat 4 desa terendam banjir, rumah warga rusak dan ruas jalan putus akibat tanah longsor, dan 36 rumah rusak akibat angin kencang dengan 1 korban jiwa. Juga gelombang laut yang mengakibatkan tenggelamnya kapal di Manggarai barat dan Alor.
Adapun juga tahun 2021 terdapat 20 kejadian bencana alam diantaranya banjir dengan 9 kejadian dengan 270 rumah dan 80 Ha sawah terendam banjir, 5 kejadian tanah longsor salah satunya di Kota Kupang yang mengakibatkan 2 orang meninggal, serta angin puting beliung dengan 6 kejadian masing-masih di Sumba barat, Alor dan Rote Ndao.