Kepala Daerah Harus Lebih Serius dalam Menangani Kasus Malaria di Pulau Sumba”

IMG 20211129 WA0095 2 jpg

Pada tempat yang sama pula dalam laporan kegiatan Kepala Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi NTT, dr. Meserasi VB Ataupah mengatakan kabupaten Sumba Timur mulai menunjukkan penurunan endemisitas dari tinggi ke sedang dalam tahun ini dan Kabupaten Sumba Tengah telah berhasil keluar dari endemis tinggi malaria ke endemis rendah malaria, sedangkan Kabupaten Sumba Barat dan Kabupaten Sumba Barat Daya masih stagnan di endemis tinggi.

BACA JUGA:  Sumber Air Sudah Dekat, Dua Anggota TNI Ini Rayakan HUT RI ke-76 Bersama Warga di Lokasi Titik Pompa Hidram

Bupati Sumba Timur Drs. Kristofel Praing M.Si, dalam sambutannya mengucapkann terima kasih kepada Gubernur NTT yang berkenan hadir di Pulau Sumba dengan seluruh jajarannya serta menyampaikan beberapa masalah kesehatan khususnya penyakit malaria
di Pulau Sumba sebesar 92%. Kabupaten ini merupakan kabupatan dengan kasus malaria tertinggi ketiga di Pulau Sumba setelah Kabupaten Sumba Barat Daya dan Kabupaten Sumba Barat yakni sebesar 11% ( 458 kasus ). Sejak awal penyusunan rencana aksi daerah dalam rangka percepatan eliminasi malaria pada tahun 2018 yang dilaksanakan di Kabupaten Sumba Barat Daya , Pemerintah Kabupaten Sumba Timur telah melaksanakan berbagai intervensi dalam rangka menekan jumlah kasus malaria baik dari segi penguatan sumber daya manusia , penyediaan logistik , manajemen kasus , pengendanlian vektor, termasuk pembagian kelambu masal maupun promosi kesehatan. Berbagai upaya tersebut telah mencapai hasil yg positif ditandai dengan menurunnya angka malaria di Kabupaten Sumba Timur.