Saya pernah mencobanya di kelas menulis saya. Awalnya, mahasiswa peserta saya minta berlatih melakukan rapat redaksi untuk membahas perencanaan berita. Peserta dibagi beberapa kelompok sesuai dengan topiknya, ada politik, pendidikan, sosbud dan hukum. Silahkan masing-masing kelompok menentukan 3-4 judul saja untuk ditulis.
Setelah selesai, mereka tentu dengan penuh semangat untuk menulis sesuai dengan yang mereka diskusikan dalam kelompok kecil (sebelumnya, semua judul sudah ditulis di whiteboard depan kelas). Begitu mereka mau mulai menulis, tiba-tiba saya memberi instruksi baru, “Silahkan ditukar topiknya antar kelompok, dan tulislah judul-judul dari topik tersebut,” ucap saya.
Tentu mereka kelimpungan, kaget dan protes. “Kenapa tidak dari tadi?” Ya, dalam rapat redaksi atau perencanaan berita, semua bisa tidak terduga, dan serba mengagetkan. Suatu berita yang sudah kita siapkan, bisa hilang begitu saja diganti dengan berita lain. Maka isi rapat redaksi biasanya debat mempertahankan berita yang kita anggap penting untuk ditulis.