Zaman now, kira-kira mulai tahun 1990an, surat menyurat cinta itu tidak ada lagi. Handphone (HP) sudah menggantikannya. Bagi generasi yang mulai masa remajanya sejak tahun itu sudah memakai sms (short massages system). Tanpa perantara. Itu berlaku hingga hari ini. Tidak ada lagi ‘nota bene’. Tapi satu hal yang tidak berubah, yaitu “jatuh cinta berjuta rasanya”. Meski berjuta campur buta, tapi remaja-remaja, pemuda-pemudi bukanlah monyet, karena mata hati dan akal budi tetap menjunjung nilai-nilai luhur martabat manusia dan keTuhanan. Saya pikir, itulah ‘nota bene’ yang sesungguhnya dalam cinta saat menziarahi kehidupan di dunia ini. Anda setuju?
- Labuan Bajo, 22 Oktober 2021