Saat-saat sekarang ini ketika peradaban sekelilingmu bergelimang tawa dan riang gembira dengan berbagai kemegahan dan kemewahannya, dengan membikin mass-production barang-barang yang sebenarnya tidak esensial bagi kehidupanmu, memproduksi barang-barang yang hakikatnya sekunder, ilustratif; yang membuat orang-orang sekelilingmu hedonis, yang sedikit-sedikit selalu mengutamakan kenikmatan raga, yang baru ketemu, belum apa2, langsung pencet paha dan tetek lalu acara di balik layar; peradaban yang membuat Supermarket, Mal, toko-toko besar, yang kalau engkau seumur hidup tidak pernah memasukinya, engkau tak akan rugi apa-apa sebagai manusia; peradaban di mana industri entertainment, jurnalisme infotainment, menyuguhkan kepadamu berita-berita yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan komitmen terhadap kualitas kemanusiaanmumaka siapakah pendidikmu; ialah gurumu, ibumu, ayahmu, mungkin sahabatmu, mungkin saudari dan saudaramu, yang berkata kepadamu: itu semua adalah kegembiraan semu; maka sadarlah, engkau tidak akan dianggap oleh siapa pun meskipun engkau atau siapa pun membikin kebaikan semassal apapun, keindahan semeriah apapun, atau kebenaran sewaspada apapun, tetaplah engkau tidak dianggap!ketika engkau makin gundahmaka siapakah pendidikmu; ialah gurumu, ibumu, ayahmu, mungkin sahabatmu, mungkin saudari dan saudaramu, yang memberimu detektor mutu dari keindahan, kebenaran dan kebaikan, yaitu hati nurani dan iman; agar dengan detektor itu, engkau senantiasa merindukan kehidupan kekal bersama Tuhan dan itu jauh lebih menggembirakan ketimbang segala sesuatu yang semu di dalam kehidupan dunia fana
Pendidikmu Siapa
Reaksi Anda?
Mantap0
Sedih0
Suka0
Ngantuk0
Marah0
Payah0
Keren0