Hendrikus mengaku heran karena jarak Reo Ibu Kota Kecamatan Reok dengan Jengkalang hanya 8 km, namun dalam jarak yang relatif dekat ini belum ada jaringan listrik.
Listrik hanya sampai di Kampung Pandang Gaya atau sekitar 1 km dari Jengkalang. Meski jaraknya dekat, namun pihak PLN belum menanggapi permintaan warga untuk memasang jaringan listrik, kata Hendrikus.
Yang agak ironis, lanjut Hendrikus, di Jengkalang, ada tiga rumah ibadat yakni Kapela Jengkalang, Kapela Trong Besi, dan Masjid Jengkalang plus dua objek wisata rohani yakni Locus tempat permandian 5 orang katoli baptisan perdana di Manggarai dan Gua Maria Torong Besi.
Tiga rumah ibadat ini plus dua objek wisata rohani itu praktis di malam hari dalam kondisi gelap, kata Hendrikus.
Saya dan elemen warga Jengkalang sekali lagi meminta PLN dan pemerintah untuk memperhatikan akses listrik bagi warga Jengkalang, pinta Hendrikus.
Permintaan yang sama disampaikan sejumlah warga Jengkalang lainnya di antaranya Bernadus Samon, Alyoysius Hano, Kanisius Sak (52) Waldetrudis Pan, Monika Jena, Monika Genta, Hendrikus Andara, Yuliana Dila, dan Thomas Man.