Aku tidak bisa menipu kalau hatiku porak poranda oleh kehadiarannya. Mario pria yang telah membuat hatiku berantakan selama ini berdiri dan tersenyum di depanku. Tak pernah kuduga ternyata rinduku terjawab malam ini. Perjumpaan malam ini bukan perjumpaan biasa. Semua sudah berubah bahkan berubah sangat jauh. Kalau dulu di tempat ini dan pada jam seperti ini aku menyapanya seorang diri, kali ini di sampingku ada Rangga suamiku. Jika beberapa tahun silam, di tempat dan pada jam seperti ini aku melihat berpakaian seadanya sekarang dia berjubah. Dan jubah itu akan menyatu dengan tubuhnya sampai akhir hayat nanti.
Sejak malam ini, aku tahu bahwa Mario itu hanya akan menjadi seperti bintang. Menerangi dan tak akan bisa aku gapai. Mungkin akan ada perjumpaan namun perjumpaan berikutnya namun itupun hanya akan menjadi perjumpaan yang tidak biasa, karena aku hanya akan melihatnya dari jauh sebagai umat dan dia sebagai gembalaku. Walau senyum manisnya masih sama namun itu akan menjadi senyuman yang terakhir.