Rureng, SorotNTT.Com-Jalan nasional Ruteng-Reo merupakan urat nadi perekonomian masyarakat tiga Kabupaten di Flores, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Sebab, jalur ini tempat pendisitribusian untuk sembako dan Bahan Bakar Miyak (BBM).
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.3 Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN), Satker Wilayah III Provinsi NTT, Mahmah Dian Mahendra, menjelaskan bahwa pada tahun 2022 pihaknya fokus pada penanganan dua titik longsor di jalur itu.
Penanganan ruas ini, kata dia, ditaksirkan menelan anggaran kurang lebih 15 Miliar yang bersumber dari APBN.
“Pekerjaan long segment dan penanganan untuk dua titik longsor ini secara permanen dengan dilakukan bore pile” ujar Mahendra kepada SorotNTT, Rabu1 February 2022.
Menurut dia, dua titik longsor ini perlu ditangani secara total, pasalnya, sangat mengancam bagi para pengendara roda dua dan empat.
“Proses penanganan sebelumnya hanya bersifat sementara. Kita hanya melakukan penimbunan jika terjadi longsor atau ketika kondisi tanahnya geser atau menurun” jelas Mahendra.