Kami juga memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada orangtua/wali peserta didik yang telah memberikan kontribusi demi menunjang kualitas pendidikan SMKN I Wae Ri’i dengan berpartisipasi secara aktif membayar biaya/dana atau uang komite dan kebutuhan lainnya, namun apakah dia yang predikat sebagai pengguna anggaran terkait dana komite tersebut sesuai yang diharapkan orangtua/wali peserta didik dan apakah peserta didik sudah terpenuhi haknya untuk memperoleh pengetahuan terutama pasca dipecatnya ke-15 guru komite. Faktanya bahwa peserta didik masih terlantar. Kami lakukan aksi solidaritas sebelumnya karena kami benar-benar diperlakukan tidak adil dan tidak manusiawi oleh kepsek SMKN 1 Wae Ri’i.
Pernyataan lainnya dari Kasek Yustin di media terkait guru-guru komite yang ikut demonstrasi bersama guru-guru negeri itu, sejak tanggal 14 Juli 2020 tidak mau bekerja dalam kordinasi kepala sekolah. Kami juga perlu menegaskan terkait pernyataan ini bahwa situasi sekolah memang tidak kondusif sama sekali pasca aksi solidaritas, tidak ada itikat baik dari kepsek untuk merangkul atau mediasi, jadi peran kepsek untuk menciptakan rasa aman dalam lingkungan sekolah tidak ada sama sekali. Apalagi dari ketua komite tidak ada sama sekali untuk melakukan mediasi tersebut.