Kasek Yustin mestinya harus bisa menciptakan rasa aman dalam lingkungan sekolah agar upaya mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai amanat undang-undang dapat terselenggara dengan baik. Guru-guru yang tergabung dalam forum guru komite dan forum guru PNS tidak bisa masuk ke ruangan guru karena anak kandung saudari Yustin selalu datang bersamaan dengan preman ke sekolah dan bahkan pasca aksi solidaritas rapat pembagian tugas mengajar tahun pelajaran 2020/2021 dipimpin oleh wakasek kurikulum, saudari Yustin sebagai sang kepala sekolah tidak hadir.
Lebih lanjut juga bahwa Kasek Yustin keluar dari WA group resmi SMKN 1 Wae Ri’i sejak tanggal 25 Juli 2020. Kita tahu bahwa selama pandemi covid 19 ini komunikasi yang paling baik dan intens dalam sebuah lembaga pendidikan untuk saling berkoordinasi pastikan melalui media tersebut.
Ketika Kasek Yustin juga beranggapan pasca aksi solidaritas kami setiap hari datang berkantor di ruangan lain dengan terus berupaya mengumpulkan bukti-bukti baru untuk mencari kesalahannya, pernyataan Yustin ini merupakan bagian dari prasangka, sebenarnya kami berkumpul di ruangan lain itu ada kegiatan, kegiatan yang kami lakukan yakni persiapan pembelajaran serta menjalankan pembelajaran daring dan luring dengan peserta didik.