Terkait jumlah uangnya tentu berbeda dengan data yang mereka sampaikan, karena kami mencatat semua pembayaran yang dilakukan oleh bendahara, tentu dilampirkan bukti kwitansi.
Untuk bulan mei dan juni jumlah uang yang mereka terima tentu meningkat, ini karena meningkatnya kinerja guru yang bersangkutan serta meningkatnya jumlah siswa yang aktif.
Ketika ditanya tentang adanya dugaan pungli terkait pengadaan pakaian seragam sekolah, Kasek Yustina membantah serta kembali menjelaskan:
“Saya selaku Kepala sekolah membangun komunikasi dengan pihak yang menjahit pakaian, lalu saya menyampaikan keorang tua berapa harganya.
Namun faktanya untuk tahun 2020 karena kebijakan yang ada dan begituh mudah, dengan penyetoran dari siswa seberapa mampu, maka yang terjadi adanya tunggakan pembayaran uang seragam sebesar 76 juta yang belum terbayarkan dan masih ada di orang tua siawa.
Akibatnya, kami tidak bisa mengintervensi pihak penjahit pakaian untuk menyerahkan pakaian yang telah dijahit, tentu ini menjadi keprihatinan kita bersama.