Pemerintah Provinsi NTT kata Marius, harus bijak dalam menyikapi berbagai masukan, usul dan saran dari berbagai pihak terkait penanganan Covid-19 di Provinsi NTT.
“Tetapi ketika kita menyelesaikan itu tentu dampak yang lain akan muncul. Karena khusus untuk NTT; kita membutuhkan sarana prasarana kesehatan, membutuhkan Alat Pelindung Diri (APD), fasilitas obat-obatan dan sebagainya; yang harus cepat didistribusi dari luar ke NTT, termasuk ketika kita mengirim sampel darah pasien ke Jakarta ke Litbang Kementerian Kesehatan RI tentu membutuhkan kecepatan yaitu transportasi udara sangat dibutuhkan,” ucap Marius, berargumen.
Selain alasan-alasan sosial ekonomi lainnya, sebut mantan Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT tetapi juga dari sisi lainnya yakni khusus untuk pelabuhan.
“Kita tetap membuka jalur-jalur kapal yang masuk ke NTT; kapal barang dan sebagainya. Karena memang kebutuhan masyarakat NTT 60 – 70 prosesn masih berasal dari luar.
Kita belum mandiri secara ekonomi untuk memenuhi semua kebutuhan itu sepertii gula, garam, beras dan sebagainya,” ucap dia.