Borong, SorotNTT.Com-Sorgum sebenarnya bukan pangan lokal baru dikalangan masyarakat khususnya di Manggarai Timur, sejak nenek moyang kita sorgum ini sudah membudaya, namun seiring perkembangan zaman yang berdampak pada perubahan cara, pola pikir dan prilaku kita terhadap lingkungan maka pangan lokal ini semakin tersisih,”
Kalimat diatas disampaikan oleh Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas, SH, M.Hum dalam acara “Lokakarya Multipihak Tentang Pengembangan Pangan Alternatif Sorgum di Kabupaten Manggarai Timur” pada hari ini Kamis, (18/03/2021) bertempat di Paroki Bea Muring Kec. Lamba Leda Timur.
Lokakarya ini dilaksanakan bersama oleh Yayasan Ayo Indonesia, Yayasan Keanekaragaman Hayati, Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai Timur dan didukung oleh Paroki Bea Muring . Lokakarya ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah komitmen bersama untuk pengembangan tanaman sorgum di Kabupaten Manggarai Timur.
Pembangunan sektor pertanian di Kabupaten Manggarai Timur dititikberatkan pada empat sektor yaitu tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan. Hingga saat ini sektor pertanian merupakan sektor yang dominan sebagai penggerak utama ekonomi masyarakat di Kabupaten Manggarai Timur.