TTU, SorotNTT.Com-Wilayah perbatasan memiliki arti yang sangat vital dan strategis dalam berbagai sudut pandang. Kebijakan pemerintah dalam membangun pos perbatasan bukan hanya untuk membangun ikon semata namun juga merupakan bagian dari pertahanan dan keamanan negara. Hal ini sejalan dengan spirit Cita ke-3 dalam Nawacita, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa termasuk didalamnya kawasan perbatasan, yang diharapkan dapat menjadi serambi depan negara”.
Hal ini terungkap pada saat Talk Show Radio yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur melalui Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT, bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara melalui Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik). Talk Show II dari Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT ini, digelar di ruang Studio Biinmafo TV, dengan mengambil Tema : “Meningkatkan Perekonomian Masyarakat di Kawasan Perbatasan”. Kegiatan tersebut menampilkan tiga orang narasumber, masing-masing : Gubernur Nusa Tenggara Timur diwakili oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTT, Drs. Ec. M. Nasir Abdullah, MM, Bupati Timor Tengah Utara, Drs. Juandi David dan Hendrik F. Bana, SH selaku Ketua DPRD Kabupaten Timor Tengah Utara, dengan Moderator : Direktur LPPL RSPD TTU, Sofyan Wea Doi. Kegiatan tersebut juga dihadiri langsung oleh 10 orang perwakilan tokoh yang ada di Kabupaten Timor Tengah Utara. Turut hadir dalam acara Talkshow tersebut beberapa pejabat dilingkungan Pemerintah Kabupaten TTU, diantaranya Sekretaris sekaligus Plt. Kadis Perbatasan Kabupaten TTU, John Salu, Kepala Dinas Perindag Kabupaten TTU, Maksi Asoit, Kadis Kominfo dan Statistik, Kris Ukat, dan juga Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten TTU, John Amsikan. Talk Show yang dimulai pukul 11.00 s.d. 13.30 Wita tersebut disiarkan secara langsung oleh Radio Suara Pemerintah Daerah Timor Tengah Utara pada gelombang 95,8 FM dan live streaming pada Facebook dan Youtube RSPD TTU.