Ketika kita berhadapan dengan orang lain yang tidak seagama dengan kita, maka tidak ada alasan bagi kita untuk tidak berinteraksi dan berinternalisasi dengan orang tersebut, karena ia adalah saudara kita. Itu adalah toleransi civilius. Kerukunan di Indonesia sangat baik, karena adanya toleransi dogmatis, dimana toleransi dogmatis itu dikutip dari Kitab Suci dan Alquran. Agamamu untukmu dan agamaku untukku, tetapi kita adalah saudara”, tegas JNS mengutip kata-kata dari Prof. Idham Khalid.
Lebih lanjut Wagub JNS mengatakan bahwa ungkapan dari Idhan Khalid yang mengutip ajaran dari Isa Almasih yaitu cintailah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan segenap akal budimu, dan cintailah sesamamu manusia seprti dirimu sendiri sangat meberikan nilai spiritual dalam merawat toleransi di Indonesia. “Untuk itulah, tidak boleh ada orang yang saling meremehkan atau manjatuhkan, hanya karena perbedaan keyakinan, karena sebenarnya kita semua adalah sesama saudara. Jika di Indonesia ditemukan ada orang yang tidak saling menghargai hanya karena perbedaan agama, maka sebenarnya orang itu tempatnya bukanlah di Indonesia, karena di Indonesia budaya kearifan lokal adalah saling menghargai dan menjunjung tinggi toleransi”, ujar Putera Ngada tersebut.