Adina ingin transformasi digital in merata ke seluruh pelosok Indonesia. Ia berharap percepatan di bidang teknoligi informasi ini mampu dirasakan merata sehingga kaum muda dapat semakin pintar dan melek tekologi.
Inklusivitas ini, menurutnya, mencakup aspek fasilitas digital yang lebih terjamin, terutama pada daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Dengan peningkatan fasilitas ini, semua orang bisa mendapat pengetahun serta informasi secara lebih komprehensif dan mudah.
Akan tetapi, ia menyadari dan mengajak kaum muda berhati-hati menyikapi transformasi digital ini. Bagaimana pun, lanjutnya, kecanggihan teknologi dapat menjadi bumerang bagi penggunanya. Maka, peningkatan fasilitas ini harus dibarengi dengan peningkatan pemberian wawasan dan literasi digital, termasuk mengatisipasi tantangan bajir hoaks (infomrasi yang salah).
“Inklusi digitalisasi itu penting karena tanpa informasi yang lengkap, terpercaya, kami yang muda-muda ini bisa sulit menciptakan koneksi yang luas untuk bisa melangkah lebih jauh, termasuk untuk terjun ke dunia bisnis digital sampai informasi peluang kerja,” kata Adina.