Dibalik Novel Handaru, Roy Wijaya Harapkan Bisa Jadi Film Inspiratif

IMG 20210308 WA0013 1 jpg

Secara keseluruhan montage tidak hanya menyusun atau menggabungkan urutan shot namun, memberikan nyawa berupa rasa dan emosional pada setiap konflik yang dapat mempresentasikan simpati pada bullying sebagai daya tarik bagi film.

Seperti yang di tulis Usmar Usman, penulis Buku Ruuhi dan Novel Perjalanan Menuju Cahaya, bahwa Novel handaru adalah sebuah novel dan sekaligus tokoh utama dalam  kisah pengorbanan cinta anak manusia.

BACA JUGA:  Waspada! Pencuri Babi Berkeliaran di Kota Ruteng Kabupaten Manggarai

Target film dari cerita novel ini, kata Roy bisa dipastikan adalah remaja usia 17 hingga 25 tahun. Drama hubungan cowok dan cewek, Plus, bumbu – bumbu konflik dalam keluarga salah satu tokoh utama. Karena  Guru dan murid itu adalah ayah Handaru, sebagai tokohnya. Pengayom yang bijak dan arif untuk anaknya. Melimpah energi mengasihi dan menyayangi kepada putra bungsunya.

BACA JUGA:  Aksi Sosial Jasa Raharja Bersama Yayasan Puspita Bangun Bangsa di Paroki Karot

“Handaru, sang putra ragil adalah murid merangkap guru. Mengajarkan tentang hakikat kepatuhan, penghormatan, dan pengabdian kepada orang tuanya tentang wujud bakti dan derma atas nama cinta. Melanny mengajari Handaru. Bahwa cinta sejati itu tidak mesti berlabuh ditanjung harapan, mahligai sakral perkawinan. Cinta seiati itu, melepaskan dan memerdekakan,” jelasnya.