Oleh: Save Dagun
Tahun 1512, Antonio de Abreu, pelaut Portugis, mendaratkan kapalnya di ujung timur pulau Flores. Ia kaget menyaksikan bunga flamboyan yang mekar dengan kuntum berwarna merah, indah sekali.
Karena bertaburan mekarnya bunga, seorang Portugis lain S.M. Cabot menyebut tempat ini Cabo das Flores, yang berarti Tanjung Bunga
Tahun 1636, Gubernur Hindia Belanda, Hendrik Brouwer mengesahkan nama pulau ini dengan nama Flores, pulau Bunga.
Ada kajian lain yang mengatakan bahwa nama asli pulau Flores adalah Nusa Nipa, pulau ular.
Postur ular dengan kulit warna-warna dan gerak-gerik meliuk-liuk lebih menggambarkan kondisi pulau ini.
Kemudian ada juga menyebut Flores sebagai pulau Purba karena di daerah ini ditemukanfosil-fosil purba seperti stegedon dan masih tersisa sampai sekarang yaitu Komodo.
Ketika kita menelusuri Flores, dari barat hingga ke timur, mengkaji budaya, ritual, situs peninggalan dan keadaan alam, seakan kita masuk ke dunia lain. Ini negeri antah-berantah, yang sungguh menakjubkan.