Menurut Gubernur VBL setinggi-tingginya orang bertakwa dan sedalam-dalamya orang beriman, harus memiliki asas kebermanfaatan atau berguna bagi sesama. Orang beragama itu harus berilmu untuk lahirkan pemikiran-pemikiran berakhlak.
“Pemikiran-pemikiran yang membuat kita cerdas dan maju lahir dari berbagai kelompok dan latarbelakang yang berbeda, tidak muncul dari satu kelompok saja. Dari kelompok barat, timur, garis moderat, garis katolik,garis reformasi, garis muslim dan bahkan dari kelompok animisme,”jelas Gubernur Viktor.
Lebih lanjut Gubernur VBL menaruh harapan besar kepada pengurus baru MUI NTT yang merupakan perpaduan selaras NU dan Muhamadyah. Juga dengan latar belakang profesi beragam baik ulama, cendekiawan, birokrat, pengusaha dan berbagai profesi lainnya. Ada juga banyak anak muda di dalamnya.
“Dengan kolaborasi ini, MUI NTT harus lahirkan pemikiran modern dan maju yang bisa disumbangkan bagi pembangunan masyarakat. Masuknya pengurus dengan latar belakang profesi lain selain ulama tentu dimaksudkan agar MUI dapat menjadi lebih bermanfaat bagi kesejahteraan umat atau masyarakat baik jasmaniah maupun rohaninya. Saya juga minta MUI NTT untuk jangan takut bersikap kritis.Kalau salah katakan salah. MUI NTT harus mampu memberikan kontribusi positif bagi MUI Indonesia, terutama dalam membangun nilai-nilai keberagaman, ” pungkas Gubernur VBL.