Peninjauan Industri Minyak Kayu Putih
Selanjutnya, Gubernur NTT bersama rombongan melanjutkan perjalanan menuju Hutan Nostalgia, dengan tujuan melakukan peninjauan Industri Minyak Kayu Putih yang telah di bangun dari November 2018, oleh kelompok tani di atas tanah sebesar 200 hektar dari luas seluruhnya 600 hektar ditanam pohon kayu putih ini.
“Selama kurang lebih 4 bulan sekali daun siap di panen untuk di proses menjadi minyak. Pasaran yang sudah ada di kota Surabaya sebesar 60 bahkan 80 liter dalam bentuk sudah menjadi minyak kayu putih setelah itu perusahaan disana yang akan melanjutkan penjualan dengan label mereka yang baru akan halnya disini sudah punya label sendiri.” demikian penjelasan singkat dari bapak Arli Marthen Keti dari UPTD KPH Provinsi NTT.
Ditempat yang sama, juga memproduksi beberapa macam hasil kerja rakyat berupa madu hutan. Madu yang di kembangbiakan di lahan yang sama dengan proses pengambilannya tidak diperas tapi di aliri tanpa perasaan sehingga mengurangi zat gas yang ada. Juga kopi, asam, dan masih banyak lagi jenis macam produksi hal ini mendapat tanggapan positif Gubernur VBL.