“Sampah masih menjadi momok bagi pengembangan pariwisata di daerah ini. Saya pikir keterlibatan gereja tentunya akan lebih memacu jemaat dan masyarakat untuk bisa lebih sadar dalam meningkatkan pola hidup bersih, sehingga lingkungan dan ekosistem pariwisata pantai dan wilayah perairan tetap terjaga dengan baik. Jika lingkungan tempat dimana kulinernya disajikan dapat ditata dengan rapi dan bersih , maka ini akan menjadi sebuah pilihan destinasi yangb diminati, termasuk pengembangan UMKM harus juga mendapat perhatian lebih dari lembaga gereja agar manfaat lebihnya bisa dirasakan oleh jemaat itu sendiri”, urai Gubernur Viktor.
“Sampah juga bisa dilihat dari sisi positifnya, karena sampah itu sendiri adalah berkat, bagi masyarakat manakala masyarakat dapat mendaur ulang sanmpah agar dapat memberi nilai ekonomis lebiih, dengan pola manajemen pengelolaan sampah yang lebih modern”, tambah Gubernur Laiskodat.
“Kami sadar bahwa sebagai pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, bahkan kami mengakui jika gereja dengan berbagai pendekatan, kegiatan dan gebrakannya, akan lebih berpengaruh untuk lebih menjamin keterlibatan masyarakat dan jemaatnya, agar ikut aktif dalam mengelola berbagai potensi dan berbagai hasil laut. Saya berterima kasih bahwa dengan adanya kegiatan ini juga sebenarnya kita semakin memperkuat kolaborasi untuk merubah mental block masyarakat, sehingga masyarakat dan jemaat Klasis Kota Kupang Timur mampu bangkit dan percaya diri untuk bisa lebih maju”, tegas Politisi Partai Nasdem ini.