Selain itu, jelas dia, adalah dengan memperhatikan pemerataan asal mahasiswa, maka akan dilakukan survei untuk memastikan strategi promosi dan rekrutmen calon mahasiswa baru.
“Promosi juga akan memanfaatkan semua media seperti brosur, booklet, kalender, merchandise, atau sejumlah terobosan lainnya yang dibisa dilakukan melalui fasilitas gadget,” kata Frater Monfoort.
Dengan 1.800-an mahasiswa saat ini, yang mayoritas dari Jawa dan Sumatera, ia mengatakan, ke depan, lebih fokus untuk Indonesia Tengah dan Timur.
“Arah promosi ke sana,” katanya.
Sementara terkait lulusan, kata dia, akan diperkuat dengan kemampuan hard skill dan soft skill.
“Selain itu melakukan survei daya serap lulusan di dunia kerja, dengan mengikuti tuntutan dunia kerja yang berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan mengembangkan Pusat Karier di WKWK dengan membidangi kegiatan Pelatihan dan Pengembangan Jejaring Kerja, Bursa Kerja dan Tracer Study,” katanya.
Ketiga, dalam rangka merealisasikan cita-cita dan harapan tersebut, maka pihaknya akan menjalin kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, seperti dunia usaha, dunia industri, pemerintah, pemerintah daerah, yayasan atau lembaga terkait.