MBAY, SorotNTT.com – Yayasan Trash Hero (pahlawan sampah) merupakan salah satu yayasan yang belakangan ini sering bergerak memungut sampah di tempat umum, seperti pasar dan bibir pantai.
Di Kota Mbay, Kabupaten Nagekeo, anggota yayasan yang identik dengan kostum kuning tersebut, belakangan ini sering terlihat memungut sampah di seputar Kota Mbay dan tepi pantai Marapokot. Di sela-sela kesibukan memungut sampah, mereka juga sekaligus mensosialisasikan kepada masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya.

Kegiatan clean up (bersih-bersih) ini sering mereka lakukan pada hari Minggu yang disebut ‘Sunday Clean Up’. Salah satu anggota Yayasan Trash Hero, Veronika Aja, mengungkapkan niat dan tujuan gerakan tersebut merupakan salah satu langkah konkret terwujudnya kota yang bersih dan warganya sadar untuk membuang sampah pada tempatnya.
“Saran saya untuk masyarakat Nagekeo agar tidak membuang sampah sembarangan apalagi di tempat-tempat umum seperti pantai. Jika membuang sampah ke laut jelas ikan-ikan akan makan sampah tersebut dan kita juga akan makan ikan yang tidak sehat,” ujarnya.
Relawan yang beranggotakan kurang lebih 50-an orang ini merupakan gabungan dari orang muda kreatif dan beberapa Aparatur Sipil Negara (ASN) yang sangat mencintai alam. Hal ini dibuktikan dengan niat mereka meluangkan waktu dan tenaga di sela-sela kesibukan pribadi untuk membersihkan sampah.
Veronika yang merupakan alumni pascasarjana (S2) Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta, saat ditanya SorotNTT.com terkait keputusannya bergabung sebagai relawan sampah mengungkapkan, “Saya tertarik masuk menjadi relawan di Trash Hero Nagekeo karena ini merupakan aksi nyata untuk daerah ini yang bergerak di bidang lingkungan.
“Di sini juga kita mengenal satu sama lain; bukan orang Indonesia saja tetapi orang asing juga peduli lingkungan. Yang artinya bahwa kita orang Indonesia seharusnya ada budaya malu karena membuang sampah sembarangan merupakan hal yang tidak terpuji. orang Indonesia yang buang dan yang memungutnya orang asing yang sedang berlibur ke Indonesia,” jelas Veronika.
Lebih lanjut, perempuan yang merupakan mantan Ketua PMKRI Cabang Kupang itu menceritakan, Yayasan Trash Hero adalah sebuah yayasan yang berdiri di Ceko tahun 2013. Salah satu kegiatan Trash Hero adalah mengumpulkan sampah-sampah di area umum agar area umum tetap bersih dari sampah. Sampah-sampah yang dikumpulkan tersebut dapat dikirim ke tempat pengelolaan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) atau direcycle, tergantung kebijakan masing-masing tempat. Trash Hero masuk pertama kali ke Indonesia tahun 2015 di Gili Meno, kemudian menyebar ke Tanjung, Lombok Utara, Bali, Ambon, Flores, dan beberapa daerah Indonesia lainnya. (Yanto)