Ia juga menambahkan, Modus pelaku pungli dengan menambal lubang jalan, sembari mengatur arus lalulintas, “Jika terus dibiarkan, bukan tidak mungkin aksi tersebut semakin menjadi-jadi. Dan bukan tidak mungkin para pengendara lainnya semakin resah,” cetusnya
Keluhan serupa disampaikan Anus menurut dia, begitu sampai pada titik jalan lintas yang rusak itu, ada 7-10 orang menghentikan kendaraannya dan pura-pura mengatur lalu lintas dan mengawal kendaraan supaya aman.
Mereka kemudian meminta bayaran, dan bila tidak dibayar mereka marah-marah dan mengancam menggunakan parang dan kayu kepada pengguna jalan yang lewat.
“Kami mengharapkan Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk memperbaiki jalan lintas Ruteng-Elar, tepatnya di kawasan hutan sebelum masuki Kampung Watu Nggong tersebut, agar pengguna jalan terhindar dari ancaman,” kata dia.
Anus juga mengharapkan agar pihak kepolisian untuk tindak tegas dan tanggap oknum yang tidak bertanggungjawab itu