Mengenal Yohanes Soubirius de Santo Anak Manggarai Timur Juara Dunia pameran seni rupa Internasional

20240309 173519 jpg

Selain mendapat mata kuliah Seni Prasimologi, dalam berkarya di bidang seni lukis prasi, pemuda kelahiran 1998 itu sering berdiskusi dengan pelaku seni tradisional maupun modern berkaitan dengan sudut pandang seni pada masa lampau dan yang berkembang pada saat ini. Hal itulah yang menjadi tolok ukur “Anes” dalam berkarya sehingga ia bisa menghasilkan karya yang berbeda dan unik.

BACA JUGA:  Diduga Rugikan Konsumen, Ketua DPW MOI Jawa Barat Minta PD Lima Motor Garut Dicabut Izin Operasionalnya

Dalam berkarya, pemuda yang pernah meraih predikat mahasiswa berpresatasi di kampusnya pada tahun 2020 itu mengaku jika dalam berkarya ia tidak mengenal waktu, suasana, dan tempat. Ketika ide muncul, maka bisa dilakukan pada  saat itu juga. Sehingga begitu banyak karya yang dihasilkannya. Selain itu, dalam berkarya Anes selalu mendapat inspirasi dari lingkungan sekitarnya.

BACA JUGA:  Tim Satgas Pencegahan Wabah Covid-19 Lanudal Kupang Semprotkan Disinfektan di Perumahan Dinas dan Masyarakat

Juara Pameran Dunia

Seperti pepatah kuno, hasil tidak akan pernah mengkhianati proses. Apa yang ditekuni oleh “Anes” sejak semester empat kini membuahkan hasil. Pada awal tahun 2021, “Anes” mengikuti pameran bertaraf internasional, salah satunya United Nations Development Programme (UNDP) yang diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pameran itu bertajuk The Desk of The Executive Secretary.