Borong, SorotNTT.com- Terkait adanya polemik yang meresahkan masyarakat atas kehadiran Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Kabupaten Manggarai Timur (Matim) yang diduga kuat terjadi pungutan liar, Gerakan Mahasiswa Pemuda dan Rakyat (GEMPAR) Matim melakukan aksi unjuk rasa di PT PLN Reo pada Senin, 10/08/2020.
Adi Saputra selaku Jendral Lapangan (Jenlap)dalam orasinya mengatakan bahwa brdasarkan hasil investigasi ditemukan pungutal liar. Faktanya, ada biaya yang berbeda dari tiap kepala keluarga.
“Teman-teman yang tergabung dalam organisasi Gerakan Mahasiswa Pemuda dan Rakyat (GEMPAR) Matim, ada beberapa desa yang melakukan pemasangan instalasi dan meteran itu dikenakan biaya yang berbeda – beda. Pemasangan instalasi dan meteran harga pembayaran tidak sesuai dengan ketentuan normatif,” jelas Adi.
Menurut Adi, kejadian ini diakibatkan oleh tidak adanya bentuk kontrol atau tanggung jawab PLN.
“Pembengkakan biaya pemasangan itu dimainkan oleh pihak tekhnisi PLN,” imbuhnya.
Oleh karena itu, GEMPAR Matim menuntut beberapa poin penting berikut: