“Setiap kali jam istirahat apalagi dekat dengan Masjid, mengganggu betul. Tuntutan kami warga di sini agar mesin ini segera dipindahkan karena mengganggu betul kesehatan kita,” tegasnya.
“Sudah hampir dua tahun warga setempat mengalah dan bersabar dengan janji pihak PLN yang mengaku lokasi ini bersifat sementara nanti mesinya akan dipindah (jauh dari pemukiman warga),” lanjutnya.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Harina, ia mengaku getaran dan asap dari mesin PLTD itu sangat mengganggu kesehatan. Wanita berusia 55 tahun itu merupakan istri dari Abdul Mutali (49) ketua RT setempat yang juga merupakan pemilik lahan untuk pembangunan PLTD.
Rumah Harina, hanya berjarak 1 meter dari PLTD PLN. Suara bising seperti deru pesawat tiba-tiba muncul kerap bikin terkejut. Setelah satu tahun terakhir mesin itu beroperasi, Harina selalu tidak nyaman terutama kesehatan.
“Pokoknya jam 12 malam baru saya bisa tidur. Sebelum PLTD itu (muncul) jam 9 malam tidur, tapi sekarang malam jam 12 malam baru saya bisa tidur. Terganggu sekali, apalagi saya orang penyakitan,” ungkap Harina.