Salah satu batu hidup yang kita gunakan ialah percaya. Para murid diajarkan untuk memiliki iman yang didasarkan pada Tuhan sendiri. Filipus yang ragu akhirnya dikuatkan oleh perbuatan nyata Tuhan sendiri. Kita pun diajak untuk memiliki kepercayaan yang tinggi kepada Tuhan. Sikap ini mau menunjukkan kerendahan hati akan Dia yang jauh lebih berkuasa.
Percaya berarti berserah kepada Tuhan, membiarkan-Nya bekerja atas diri kita. Percaya berarti mengalami Tuhan, bukan hanya memahami-Nya. Mengalami Tuhan dalam setiap pengalaman suka, duka, sukses, dan gagal. Mengalami Tuhan bagaikan bertemu Tuhan dalam setiap pergumulan hidup.
Dengan kepercayaan yang teguh, Tuhan pun akan senantiasa menjaga dan melindungi kita.
Sebuah jaminan telah disampaikannya: jangan gelisah hatimu. Yesus satu-satunya jalan, Ia sumber kebenaran utama dan Ia menjadi sumber kehidupan. Tuhan menyediakan waktu terindah bagi kita, dengan segala yang dapat dinikmati. Namun terkadang kita lupa Tuhan memakai kita untuk melakukan hal-hal luar biasa. Kadang kita tidak peka tatkala Tuhan menyapa dalam berbagai kesempatan.
Kita pun seakan lupa Ia begitu dekat bersama kita. Marilah pada masa Paskah ini, kita menyadari bahwa Tuhan mencintai kita yang beriman kepada-Nya dan menjadi pelayan dan hamba yang setia.
Tuhan selalu butuh meski kita kerap jatuh!