SOROTNTT.Com– Sejumlah kontraktor di Manggarai Barat mengalami kerugian besar setelah terjebak dalam skandal makelar proyek Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada tahun 2022 lalu.
Skandal ini melibatkan seorang oknum masyarakat yang dikenal dengan inisial (R), yang menawarkan proyek konstruksi di Kabupaten Manggarai Barat kepada sejumlah kontraktor di Labuan Bajo.
Kejadian ini terungkap setelah salah seorang kontraktor di Labuan Bajo, yang tidak ingin disebutkan namanya, memberikan pengakuan kepada awak media belum lama ini.
Kontraktor ini mengungkap bahwa pada tahun tersebut, ia dan rekan-rekan kontraktor lainnya diberi janji proyek APBN dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pusat.
Proyek tersebut terdiri dari 11 paket Surat Perintah Kerja (SPK) dengan nama “Rehabilitas dan Renovasi Prasarana Sekolah Propinsi NTT 3” di berbagai lokasi di Manggarai Barat, dengan nilai pagu mencapai lebih dari 20 miliar rupiah.
Lokasi pekerjaan mencakup SDI Watu Wangka, SDI Pela, SDI Watu Deru, SDI Wae Kuse, SDN Konang, SDN Peri, SDI Lumut, SDI Tehong, SDI Golo Ru’u, SDI Parek, dan SDI Malawatar, yang semuanya terletak di Kabupaten Manggarai Barat, NTT.