“Untuk itu, hari ini saya langsung turun sendiri di tempat ini untuk saksikan seperti apa masyarakat, tokoh masyarakat, dan tokoh adat yang ada di Desa Bamo menunjuk titik-titik lokasi pengukuran, dan titik-titik yang ditunjuk bukan oleh bupati dan Wakil Bupati, tetapi titik-titik itu ditunjuk oleh tokoh adat, tokoh masyarakat, Kepala Desa Bamo, dan seluruh masyarakat Desa Bamo.” Jelasnya
“Persoalan masalah batas tanah sangat sensitif, untuk itu saya tidak mau main-main dengan tanah, karena tanah ini sangat fatal sekali. Kalau kita main-main dengan tanah maka kita kembali ke tanah, untuk itu saya tidak mau main-main dengan tanah, kalau sudah serahkan ya sudah, kalau tidak serahkan ya tidak, dan kalau hak saya ya hak saya, kalau tidak hak saya ya tidak,” ungkap Bupati Agas
“Kita masyarakat Manggarai Timur sangat kental dengan budaya, untuk itu kita jangan main-main dengan tanah, kalau kita orang berbudaya kita tidak boleh main-main dengan tanah,” tegas Bupati Agas
“Kalau stadion ini jadi, siapa yang menjaga, yang menjaga fasilitas ini adalah anak-anak kita yang sekolah bakat dan prestasi, merekalah yang harus jaga dan pelihara,” beber Bupati Agas.