Jakarta – Bukanlah pekerjaan yang mudah dan cepat untuk bisa menuliskan sebuah novel dengan kisah inspiratif berjudul Handaru, seperti yang di tulis oleh penulis novel bertalenta, Diantika IE. Ia adalah guru besar kehidupan. Mengajari tentang pendakian cinta.
Bahwa pengorbanan dan perjuangan cinta bukan tujuan. Namun, wahana dan media untuk mencapai puncak kearifan, telah mengajarkan kita tentang terbukanya hati seorang anak adam, “Laki Laki Juga Punya Hati”.
Sebagai seorang Sutradara Roy Wijaya menilai, dari begitu banyak cerita yang di tampilkan dari Novel Handaru, Roy merasa ada pada titik segmentasi Film pada ruang teknik montage yang berperan untuk meningkatkan suasana dramatis dan emosional.
“Handaru berhasil merubah pikiran saya pada sebuah cerita tentang sebuah shot pada suatu scene, dalam memahami konflik untuk beradaptasi pada kontruksi visual, sehingga membangun karakter emosional pada film Handaru sangat kualitatif,” jelas Roy di Jakarta, Senin 8 Maret 2021.
Novel Handaru, kata Roy, telah mampu menguatkan energi dalam suasana dramatis dan emosional. Bila hal itu di gulirkan pada film akan membentuk sebuah cerita yang sangat imajinatif.