“Saya harapkan, kerja sama ini harus terus didorong dengan baik dan terus meningkatkan peran Poltekes Kupang dengan maksimal untuk terus bersinergi dengan pihak lainnya bersama pemerintah dalam menangani dan menyelesaikan masalah kesehatan di NTT,” ungkapnya.
Dalam Laporan Panitia Penyelenggara yang disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi NTT drg. Iien Adriyani M.Kes menjelaskan, yang menjadi sasaran dari one team one family ini adalah keluarga yang memiliki kesenjangan berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan di lokasi KKN oleh mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandira, Universitas Muhammadiyah Kupang, Universitas Kristen Artha Wacana dan Universitas Nusa Cendana.
drg. Iien mengungkapkan, dengan pendekatan one team one family adalah bentuk kolaborasi intervesi dengan dukungan dari pihak Poltekes Kemenkes Kupang dimana satu keluarga akan dilakukan pendampingan dan diintervensi sesuai kebutuhan. Untuk ibu hamil akan diintervensi oleh jurusan kebidanan dan dikawal hingga pada tahapan melahirkan. Jurusan gizi akan mengawal pola asuh dan juga pemanfaatan kelor sebagai pemenuhan gizi bagi balita. Jurusan kesling akan mengawal sanitasi terkait dengan sanitasi yang benar serta juga Jurusan perawat akan mendampingi terkait dengan pola asuh balita. Untuk peningkatan ekonomi keluarga akan dibantu pihak yayasan dan juga fakultas ekonomi dari 4 universitas untuk memberikan pelatihan kepada keluarga agar bisa mandiri secara ekonomi.