“Disini banyak narasi menarik mengenai budayanya. Juga saya apresiasi para Ibu – Ibu Kelompok tenun. Karya tenunan yang dihasilkan dengan motif-motif yang beragam dan indah itu adalah buah kecerdasan yang hebat dan itu adalah kekayaan intelektual,” ujar Gubernur.
“Kekayaan intelektual itu mahal dan kita harus berbangga karena kita memiliki itu. Meski Ibu-ibu sekalian adalah masyarakat desa tetapi harus bangga karena bisa menghasilkan karya – karya unik, indah, dari kain tenun sebagai hasil dari kecerdasan menenun yang luar biasa,” kata Gubernur.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT Zet Libing meminta agar masyarakat desa adat lewokluok untuk menjaga tatanan aspek pariwisata. “Terima kasih karena perjuangan kita semua yang memberikan dukungan sehingga Kampung Adat Lewokluok dapat penghargaan untuk juara 1 kategori Kampung Adat. Tentunya ini juga bagian dari keberhasilan pembangunan pariwisata kita,” kata beliau.
Kepala Desa Lewokluok Yosep Ike Goran menjaskan Kampung Adat Lewokluok tersebut sangat juga tetap mewarisi kekayaan adat dan budaya diantaranya tradisi adat tanam, panen, pernikahan, kelahiran dan kematian. “Kita juga usulkan agar kekayaan intelektual kita dengan kain tenun asal Lewokluok Larantuka ini dapat mendapatkan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI),” ujarnya.