“Gereja harus bisa membangun dan mencetak manusia yang berpengetahuan dan berkarakter seperti Yesus. Karenanya saya selalu mendorong agar di lingkungan gereja ada sekolah-sekolah. Gereja harus punya kepedulian dan tanggungjawab untuk membangun cara berpikir manusia agar bisa mandiri. Prinsipnya kalau orang sudah bisa mandiri, ia juga dapat bangun orang lain. Gereja juga harus terlibat dalam penanganan stunting,” pungkas Gubernur VBL.
Sementara itu, Ketua Majelis Jemaat GMIT Samaria Noelbaki, Pendeta Elsa Sihasale mengungkapkan, jemaatnya terdiri dari 207 kepala keluarga. Di Jemaat Samaria, ada dua kelompok tani yang aktif. Menurut pendeta berdarah Ambon tersebut, gereja Jemaat Samaria sangat fokus dalam pengembangan pendidikan anak.
“Sejak tahun 2019, kami sudah merintis rumah belajar dengan menyelenggarakan kegiatan public speaking, literasi dan pengajaran bahasa Inggris. Gedung gereja yang lama nantinya dikhususkan untuk pengembangan sumber daya manusia. Upacara penahbisan gedung gereja yang baru ini akan melibatkan berbagai kalangan dari berbagai agama,” jelas Pendeta Elsa.