Kaleidoskop Pendidikan Jarak Jauh Akibat Pandemi Covid-19

Perintah Surat Edaran kedua ini memaksa siswa-siswi beradaptasi dengan pandemi Covid-19 dan mampu menggunakan gawai jaringan internet untuk mendapatkan materi pembelajaran dari sekolah. Sedangkan, bagi sekolah yang menggunakan metode luar jaringan, peserta didik diberikan diktat pembelajaran dari sekolah untuk belajar.

Kendala orangtua sebagai guru pertama bagi peserta didik di rumah tidak mudah dalam mendampingi belajar, karena mereka memiliki banyak pekerjaan lain yang mesti dikerjakan. Ditambah lagi kesulitan memotivasi anak akibat kurang memahami materi.

BACA JUGA:  Mantan Kapolda NTT Johni Asadoma Mendapat Dukungan Masyarakat Manggarai untuk Maju pada Pilgub NTT 2024

Tantangan Dunia Pendidikan

Kenyataan Pendidikan Jarak Jauh yang telah dilalui selama satu semester ini mengisahkan berbagai tantangan, terutama bagi guru, siswa-siswi, dan orangtua. Situasi pandemi Covid-19 terpaksa mengubah pola pendidikan konvensional pada tahun-tahun sebelumnya. Guru harus mendesain model kurikulum darurat sesuai kebutuhan sekolah di tengah pandemi. Desain kurikulum sangat mempengaruhi siswa-siswi dalam proses belajar. Guru tidak lagi bertemu secara langsung siswa-siswa. Pertemuan kelas digantikan dengan sekolah daring.