Akhir-akhir ini perubahan iklim sendiri menjadi isu hangat yang berpengaruh signifikan pada banyak sektor termasuk pertanian bersama sub sektornya yaitu perkebunan, perikanan, dan kehutanan, sementara sektor pertanian dan perkebunan sendiri sangat bertumpu pada ketahanan dan stabilitas siklus air dan cuaca untuk dapat menunjang produktivitas pertanian, salah satunya adalah produktivitas kopi.
Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) bahkan menyatakan bahwa salah satu ancaman paling serius terhadap masa depan keberlanjutan ketahanan pangan adalah implikasi atau dampak dari perubahan iklim.
“Walaupun produktivitas kopi di Lembah Colol masih tinggi, namun beberapa petani mengeluhkan produktivitas yang mulai menurun dan ini tentunya harus menjadi perhatian bersama dan peran pemerintah bersama seluruh stake holder terkait lainnya diharapkan dapat membantu melakukan pendampingan, pelatihan dan edukasi tentang cara bertani yang ramah lingkungan” ungkap Bupati Agas.
Menutup sambutannya, Bupati Agas mengajak para Petani Kopi di Lembah Colol untuk mulai belajar tentang perubahan iklim yang kemudian dapat menyesuaikan dengan pola tanam dan belajar menentukan varietas tanaman yang tahan terhadap perubahan cuaca dan iklim serta mengurangi penggunaan bahan kimia dan pupuk buatan yang dapat merusak lingkungan.