Semua negara di belahan bumi ini, tetap menjadikan dimensi pendidikan sebagai prioritas pengembangan, selain dimensi kesehatan dan ekonomi.
Kegiatan Expo seperti ini, menjadi peritiwa untuk kembali memantik kesadaran bahwa kita menjadi manusia seutuhnya, justru ketika dilahirkan kedua kalinya melalui pendidikan.
Expo ini, selain merupakan respon cepat terkait dengan program pemerintah pusat (Kemendibudristek) dalam hal pencanangan upaya mempercepat peningkatan sumber daya manusia Indonesia melalui Implementasi Merdeka Belajar Kurikulum Merdeka (MBKM) dan salah satu lokomotifnya melalui Program Sekolah Penggerak (PSP), tetapi juga mencoba menjawabi tantangan pembelajaran abad 21, di mana kita harus memiliki kemampuan personal (berpikir kritis dan kreatif) dan kemampuan sosial (berkomunikasi dan berkolaborasi).
Namun perlu diingat, kegiatan expo ini, tentunya tidak sekedar even belaka, tetapi harus berdampak pada terbangunnya komitmen untuk bergerak bersama masyarakat Manggarai Timur tentang prioritas meningkatan derajat manusia, dari pemda, dinas PPO, dan UTPD (satuan pendidikan), kepala sekolah dan guru, serta siswi-siswa yang ada di sekolah.