Dalam sambutannya, Bupati Deno mengatakan, festival sanda dan mbata digelar untuk melestarikan dan merawat dua seni budaya Manggarai ini, agar tidak dilupakan oleh generasi muda.
“Saya harap dengan diadakannya festival sanda dan mbata ini, dua seni budaya tersebut tetap dilestarikan dan dicintai generasi muda Manggarai,” kata Bupati.
Dalam perlombaan ini, masing-masing desa mengirimkan satu tim untuk mbata dan satu tim untuk sanda, yang terdiri dari 15-20 orang. Tim ini merupakan kolaborasi antara orang tua dan anak-anak muda.
Perlombaan ini diadakan di kantor Camat Cibal, di Pagal, yang berlangsung hingga tengah malam.
Oleh:Tim/ Agustinus B. Musa