“Saya sampaikan di forum ini, kita masih melakukan hal yang sama yaitu rapid tes, dan mengisi HAC. Kita tidak melakukan penutupan bandara maupun pelabuhan laut dan pelabuhan penyeberangan. Karena akan ganggu perekonomian kita terutam distribusi logistik. Jangan lupa pergerakan manusia ini juga bersamaan dengan logistik. Kita juga tidak lakukan pembatasan-pembatasan. Penerbangan, kapal laut, fery normal seperti biasa,” jelas Kadis Isyak.
Lebih lanjut Isyak mengungkapkan langkah yang diambil adalah mendorong mitra-mitra terkait seperti Angkasa Pura, Pelindo III, KSOP dan KKP agar menerapkan protokol kesehatans secara ketat. Untuk mengatasi keterbatasan hasil rapid test, Dinas Perhubungan bekerja sama dengan FAN akan melakukan pool test. Alat ini nantinya diharapkan dapat dioptimalkan di seluruh bandara dan pelabuhan di NTT.
“Teman-teman kita di FAN NTT ini khan menemukan inovasi baru terkait pengetesan cepat dan massal terhadap pelaku perjalanan yang disebut Pool test. Alatnya sudah ada, teman-teman sedang mensetingnya. Kita sudah berkoordinasi dengan mitra-mitra kita. Kalau hasil uji coba alat ini nantinya baik dan efektif, kita akan operasikannya di seluruh bandara dan pelabuhan di NTT,” jelas Isyak.