“Kita akan seleksi para pemuda dan pemudi Indonesia yang terbaik. Kita buka seluas-luasnya dan gratis atau tanpa ditarik bayaran sepeser pun, sehingga ke depan TNI AD akan semakin profesional dan unggul,” tuturnya.
Untuk rekrutmen sendiri, Mayjen Heri Wiranto memastikan dilaksanakan secara transparan dan profesional dengan didasarkan pada kesetaraan, kesamaan hak dan kewajiban.
“Itu akan dipastikan, apalagi dengan adanya pendaftaran secara online, kita monitor dan kendalikan secara ketat agar tidak terjadi kecurangan. Jika ada (kecurangan), catat dan laporkan, bisa secara langsung ke Satuan TNI AD terdekat atau pengaduan melalui e-mail di website TNI AD (tniad.mil.id). Kita yakinkan ditindaklanjuti,” tuturnya.
Salah satu advokat di NTT, sekaligus pemilik beberapa media online, Herry F. F. Battileo, S.H, M.H menanggapi pernyataan Aspers di media okezone. Dirinya secara tegas meminta agar penerimaan prajurit TNI harus memprioritaskan anak asli daerah.
Pria yang selalu dekat dengan jajaran TNI di NTT khususnya dalam memberikan pembekalan journalistik kepada pihak TNI ini juga meminta kepada Kepala Ajenrem untuk tidak menerima pemuda dan pemudi dari luar.