Masyarakat Sikka Prihatin
Suara publik Sikka prihatin, karena selama 4 (empat) tahun kepemimpinan Robi Idong di Sikka, masyarakat tidak merasakan hasil pembangunan yang dijanjikan, karena memang yang dibangun Robi Idong adalah hanya janji yang kemudian dijanjikan lagi. Masyarakat merasa sering ditipu dengan program-program awang-awang yang tidak dapat direalisasikan.
Masyarakat sempat terbuai dengan agenda kunjungan keluar masuk kampung untuk menabur janji, tanpa ada pesan positif yang jelas buat warga Sikka, kecuali untuk gimmick dengan menggunakan dana BTTdll. dan terakhir dengan mimpi basah ingin membangun Menara Lonceng Santo Yohanes Paulus II di Sikka.
Ingat Masyarakat Sikka sudah cerdas, jangan sepelekan aspek “Peran Serta Masyarakat”. Sebagai seorang Pamong Praja dan Birokrat yang merendahkan Peran Serta Nasyarakat, maka dengan peran serta masyarakat pulalah nanti membuat Robi Idong atau siapapun jatuh dan akan jatuh lagi secara menyakitkan.
Remehkan Peran Masyarakat
Anggapan Robi Idong bahwa pihak-pihak yang selama ini bersuara keras mengkritik pemerintah, sebagai tidak punya legal standing, tidak punya kapasitas, kapabilitas dan kredibilitas bahkan sebagai orang yang kurang kerjaan, hanya ngoceh dan tidak punya kontribusi dalam membangun Sikka, sebagai pandangan yang picik, dangkal dan menyesatkan.