Pinjaman Rp 150 Miliar dari Bank NTT Untuk Infrastruktur, UMKM dan Pariwisata di Matim

20220418 062921 1 jpg

Selanjutnya Gubernur VBL menyampaikan, “Pinjaman daerah memberikan pesan bahwa seseorang sedang berjuang untuk bergerak maju melawan waktu”.

“Pinjaman daerah itu tidak sesederhana kita sedang pinjam uang. Tidak! Itu memberikan pesan kepada siapapun bahwa pembangunan di daerah ini, yang dibiayai oleh APBD juga ikut berperan serta untuk dibiayai oleh lembaga keuangan dalam rangka mempercepat kebutuhan dan kepentingan rakyat yang selama ini hanya didanai atau dibiayai oleh APBD yang cenderung sangat terbatas, apalagi perencanaan pembangunannya semua dibagi sama rata,” sebut gubernur.

BACA JUGA:  PT. WGP Mulai Mengerjakan Ruas Jalan Benteng Jawa-Dampek Dengan Anggaran 28 Miliar

Menurut gubernur, indikator pembangunan tidak selalu pada segi kuantitas, tetapi lebih diutamakan kualitas dan berdampak signifikan pada masyarakat.

“Kalau kerja banyak tapi kecil-kecil tentu kurang dirasakan masyarakat. Tapi kalau kerja sedikit tapi berdampak besar kepada masyarakat, itu yang perlu dilakukan. Jadi seluruh hal yang berkaitan langsung terhadap kebutuhan dasar, itu harus dapat dikerjakan besar,” tandas gubernur.