Program TEKAD Kecamatan Ruteng Menyasar Kelompok Difabel dan Kelompok Ibu-ibu Janda

IMG 20211129 WA0011 3 jpg

Mereka bangga dan bersyukur atas perhatian pemerintah, dimana sejak bulan Juli 2021 sampai saat ini FK TEKAD kecamatan ruteng melakukan penelusuran wilayah di setiap desa untuk menggali berbagai potesi, masalah dan kebutuhan warga.

Seperti halnya di desa Benteng Kuwu kelompok difabel mengusulkan rencana usaha pembuatan tempe, kue, menjahit, produksi siru dan sari temulawak. Produk-produk tersebut nantinya akan dipasarkan di dalam dan luar desa. Secara bersama pengurus kelompok membuat rancangan anggaran sejumlah 35 juta rupiah. Sementara itu ibu-ibu janda berencana usaha pembuatan tempe dengan kebutuhan modal mencapai 15 juta rupiah.

BACA JUGA:  Cuaca Ekstrem Landa NTT, Ini Himbauan BMKG

Begitu pula kelompok ibu-ibu janda desa Beo Rahong menamakan kelompok mereka dengan “IMAN” (Ibu-ibu Mandiri). Para ibu janda di desa ini berjumlah hampir 70 orang, dimana mereka mengusulkan rencana usaha demplot ternak babi dengan rencana anggaran mencapai 70 juta rupiah.

Tak hanya itu, di Desa Bea Kakor, selain kelompok karang taruna yang berencana memaksimalkan spot wisata Rohani, juga ada kelompok ibu-ibu janda yang menamakan dirinya kelompok “BERIMAN” (Bersatunya Ibu-ibu Mandiri).