Sebagai informasi, dalam pelantikan itu, terdapat 25 orang pejabat yang dicopot dari jabatannya. Hal itu membuat cerita pelantikan diplesetkan sebagai ajang balas dendam politik pilkada.
Di dalam Surat Keputusan (SK) yang dibacakan, Bupati Heribertus Nabit mencopot para stafnya dan sebanyak 25 pos jabatan eselon IIIA dan IIIB langsung diisi orang lain yang juga diundang pada acara pelantikan tersebut. Puluhan pejabat yang dinonjobkan itu terdiri dari 3 orang kabag, 4 camat dan 18 sisanya masing-masing sekretaris, KTU dan kepala bidang.
Salah seorang pejabat eselon IIIA yang dilengserkan bertanya-tanya alasan Bupati Nabit melakukan pencopotan dirinya sebab ia merasa tidak melakukan kesalahan apapun terkait bidang tugasnya selama ia menjabat.
“Kita dicopot begitu saja tanpa ada masalah tanpa diutarakan alasannya. Mestinya pencopotan ini harus ada dasarnya apa masalah apa,” ungkap seorang sumber di Ruteng, Kamis 3 Februari 2022, melansir tvonenews.com.
Pria yang meminta identitasnya dirahasiakan itu menyebut,Bupati Heribertus Nabit memiliki motif balas dendam politik kepada ASN yang tidak mendukungnya pada pilkada 2020 lalu.