Tingkat kedisukaan terhadap calon merupakan akumulasi dari citra personal calon di mata pemilih. Khristofel A. Praing lebih disukai terutama karena memiliki citra personal yang lebih positif ketimbang pesaingnya, Umbu Lili Pekuwali. Khristofel A. Praing lebih positif pada citra perhatian pada rakyat, jujur, bisa dipercaya dan bersih dari korupsi, tegas dan berwibawa, dan mampu dalam memimpin.
Pemilih, akan memiliki kesan terhadap calon jika sudah mengenalnya. Akan menyukai jika kesan yang ditimbulkan positif, dan sebaliknya jika kesan yang ditimbulkan semakin kurang positif. Dan kuantitasnya akan ditentukan dari seberapa jauh tiap kandidat bisa menjangkau pemilih.
Karena pemilih pada umumnya bersifat pasif, oleh karena itu paparan sosialisasi calon lebih bersifat satu arah, dari calon kepada pemilih. Jarang sebaliknya, pemilih secara aktif mencari tahu tentang calon.
Di dalam periode survei, Khristofel A. Praing tampak paling luas menjangkau pemilih, melalui berbagai kegiatan sosialisasi.