Catatan Seorang Guru Yang Mengabdi di Pelosok Manggarai Timur
Pagiku sudah pergi dan siangku telah pulang, Senja datang menghadang kesibukan kian bertambah.
Banyak anak yang cerdas dan cemerlang
terlahir dari tiga Desa tempat aku pernah berkarya.
Tumit dan telapak sudah terbiasa melewati jalan “Menantang” Jemari kaki seperti menari-nari di atas kerikil dan pasir melewati medan penuh jurang tak dapat kuelak.
Tak pernah kutangisi nasib meski keluh terus mengalir.Bukan karena salah siapa-siapa tetapi karena tugas Negara.
tidak terbesit karena keinginan sendiri namun ini adalah panggilan ibu Pertiwi.
SDI Golo Roke Nampar Tabang tempat pertamaku berkarya, lalu pindah ke SDK Weleng tinggal bersama Istri dan anak.
Usia yang senja tidak membuat aku tenang, SDI Golo Lando Desa Golo Munga Barat harus aku jamah,Sukacita yang kuharap. namun yang datang malang melintang, banjir di Kali Wae Pesi sering mengancam nyawa.
SDI Nempong Liang Deruk membuat aku semakin mengeluh, Sekolah KIAT menjadikan aku bertambah teriak.